- Profil Nisa An Nashr, Istri Dokter Tirta yang Ternyata Mantan Istri Vokalis The Sigit
- Pelaku Pakai Kacamata Pintar Meta Rencanakan Serangan di New Orleans
- Prabowo 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh sampai Israel Batasi Bantuan
- Hanoi Vietnam Jadi Kota dengan Polusi Paling Parah di Dunia
- A Shop for Killers Dikabarkan Siap Syuting Musim Kedua Tahun Ini, Disney Plus Angkat Suara
- Adegan Favorit Chae Soo Bin - Yoo Yeon Seok di Drakor When the Phone Rings, Terasa Emosinya
- Rekomendasi 7 Drakor Anyar Tayang Januari 2025, Termasuk When the Stars Gossip
- Demi Timnas Indonesia, Konser Dewa 19 di GBK Mundur
- Jawab Menpora Dito soal Nasib Shin Tae-yong di Timnas
- Rusia Bersumpah Lakukan Pembalasan Usai Tembak Jatuh 8 Rudal Buatan AS
Virus HMPV Merebak Cepat di China, Apa dan Bagaimana Gejalanya?
Keterangan Gambar : Jean-Claude Van Damme.
Human metapneumovirus (HMPV) sedang ramai dibincangkan. Infeksi virus yang sedang merebak cepat di China ini menjadi kekhawatiran banyak pihak.
Sempat beredar di medsos rumah sakit di China dibanjiri pasien terpapar HMPV. Kasus HMPV ini terutama menjangkiti anak di bawah usia 14 tahun.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China melaporkan kejadian penyakit pernapasan pada periode 16-22 Desember 2024.
Baca Lainnya :
Yuk kenali kenali gejala dan risikonya menurut sains.
Mengenal HMPV
Apa itu HMPV?
Sebagaimana dilansir detikInet mengutip dari NDTV, Sabtu (4/1), HMPV adalah virus yang menyerang sistem pernapasan atas tetapi kadang-kadang bisa menyebabkan infeksi pernapasan bawah. HMPV umum terjadi di musim dingin dan musim semi.
Dilansir dari Reuters, Badan Pengendalian Penyakit China mengatakan HMPV ikut berkontribusi dalam infeksi pernapasan di saat musim dingin kali ini. Mereka telah menetapkan protokol untuk pelaporan laboratorium dan verifikasi kasus itu.
"Infeksi pernapasan musim dingin ini sebagian besar disebabkan virus influenza dengan HMPV juga ikut berkontribusi," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.
Gejala Infeksi HMPV
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC China) menyatakan gejala infeksi HMPV yang kerap ditemui antara lain adalah batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga mengi.
"Kasus yang parah bisa mengakibatkan bronkitis atau pneumonia, terutama di kalangan bayi, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah," ujar keterangan itu.
Risiko Infeksi HMPV
Menurut CDC China, mereka yang memiliki riwayat asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emfisema, berisiko lebih tinggi terjangkit HMPV.
Virus ini menyebar terutama melalui droplet atau aerosol dari batuk atau bersin serta kontak dekat atau paparan lingkungan yang terkontaminasi. Masa inkubasinya berkisar antara 3 hingga 5 hari.
Benarkah Gejala HMPV Mirip COVID-19?
Dikutip dari Medical News Today HMPV termasuk virus dalam famili pneumoviridae, kelompok yang sama dengan respiratory syncytial virus (RSV).
Seperti halnya COVID-19, penyakit HMPV termasuk penyakit pernapasan menular dengan gejala serupa yang menyebar dengan cara yang sama.
Dalam bentuk yang paling serius, keduanya bisa menyebabkan rawat inap. Tetapi tidak seperti COVID-19, belum ada terapi antivirus atau vaksin untuk mengobati HMPV.
Penyakit HMPV adalah virus musiman yang biasa muncul di musim dingin dan semi, berbeda dengan COVID-19 yang bisa beredar sepanjang tahun karena perkembangan varian baru.
Pencegahan Infeksi HMPV
Rekomendasi pencegahan penularan HMPV ini layaknya COVID-19. Yakni dengan memakai masker di keramaian, menjaga jarak sosial, sering mencuci tangan, serta menghindari tempat ramai sebisa mungkin.
Selain itu, masyarakat juga diminta menjaga kebersihan, memastikan ventilasi ruangan yang baik, serta menerapkan gaya hidup yang sehat.
Laporan HMPV di Indonesia
Untuk di Indonesia, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Widyawati menyatakan sejauh ini belum ditemukan infeksi virus HMPV seperti di China.
Mengutip data World Health Organization (WHO), Widyawati menekankan lonjakan kasus influenza maupun HMPV hanya menyebar di China. Kasus influenza tipe A untuk varian H5N1 pernah terjadi di Indonesia pada 2005 hingga 2017. Namun sejak 2018 belum ada kasus baru pada manusia.
"Untuk varian H5N6 dan H9N2 dilaporkan terjadi beberapa kasus di Tiongkok tapi kedua varian tersebut belum pernah dilaporkan di Indonesia," jelas Widyawati dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.