Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) mendapatkan suntikan anggaran sebesar Rp 45 triliun. Dana tersebut akan diterima oleh KemenP2MI secara bertahap tiga kali tahun ini.

”Masing-masing tahapan sebesar Rp 15 triliun. Ini nanti kita gunakan untuk membantu pekerja migran Indonesia (PMI) dalam bentuk pinjaman dengan bunga sangat rendah. Dan ini salah satunya adalah untuk PMI berangkat dan juga untuk pelatihan. Karena masalah utama selama ini adalah masalah pembiayaan, akses pekerja migran Indonesia terhadap pembiayaan,” beber Menteri P2MI Abdul Kadir Karding di Kantor Kementerian P2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2024).

Seperti diketahui, untuk tahun 2025 KemenP2MI menargetkan pengiriman PMI sebanyak 425.000. Sementara, realisasi penempatan pada tahun 2024 mencapai 297.414 dengan jumlah remitansi Rp 251,1 triliun. Artinya penempatan PMI di tahun 2024 telah mengatasi pengangguran sebesar 3,98 persen. ”Pasar luar negeri itu meminta atau memberi kita kesempatan kerja itu sebanyak 1,35 juta job order. Jadi tahun ini kita naikkan target penempatan sebesar 45 persen,” tuturnya.